Rabu, 06 Januari 2016

Nashib adalah seorang hamba sahaya berkulit hitam dan bertampang jelek, tetapi dia juga seorang yang mempunyai hubungan dekat dengan sultan Abdul Malik bin Marwan. Pada suatu hari Nashib masuk istana setelah lama dia tidak pernah menghadap sultan."Hai Nashib! Lama benar kamu tidak menghadapku,apakah itu adalah bagian dari kesetiaanmu?!" sapa sultan."Ya Amiral Mukminin! Akuadalah hamba sahaya hitam yang tidak patut bergaul dengan raja-raja," jawab Nashib."Maukah kamu minum-minum?""Aku adalah hamba sahayahitam bertampang jelek. Kalau aku sampai menghadap tuan adalah semata-mata karena akalku. Jadi, bila tuan benar-benar menyayangiku janganlah Tuan memasukkan ke dalam tubuhku sesuatu yang menghilangkan akalku."


SYAIR HADROTUS SYAIKH HASYIM ASY'ARYوَلَا شَيْءٌ يَدُوْمُ فَكُنْ حَدِيْـــــثاً ۞ جَمِيْلَ الذّكْرِ فَالدُّنْيَا حَدِيْثُTak ada satu pun di dunia ini yang kekal. Maka,ukirlah cerita indah sebagai kenangan. Karena dunia memang sebuah ceritaأَلَا لِيَقُلْ مَا شَــاءَ مَنْ شَاءَ إِنّماَ ۞ يُلاَمُ الفَتـــىَ فِيْمَا اسْتَطَاعَ مِنَ اْلأَمْرِUngkapkanlah apa yang ingin diungkapkan.(Jangan ragu) pemuda memang selalu dicemooh lantaran kecakapannya.ذَرِيْنِيْ أَنَالُ مَا لَا يُناَلُ مِنَ اْلعُلَى ۞ فَصَعْبُ العُلىَ فِي الصَّعْـــبِ وَالسَّهْلُBiarkan aku meraih kemuliaan yang belumtergapai.Derajat kemuliaan itu mengikuti kadar kemudahan dan kesulitannya.فِي السَّهْلِ تُرِيْدِيْنَ إِدْرَاكَ المَعَالِي رَخِيْصَةً ۞ فَلَا بُدَّ دُوْنَ الشَّهْدِ مِنْ إِبَرِ النَّحْلِEngkau kerap ingin mendapatkan kemuliaan itu secara murah.Padahal pengambil madu harus merasakan sengatan lebah.سَتُبْدِيْ لَكَ الأَيَّامُ مَا كُنْتَ جاَهِلاً ۞ وَيَأْتِيْكَ بِاْلأَخْبَارِ مَا لَمْ تُزَوِّدِKelak waktu akan memperlihatkan dirimu sebagai orang yang bodoh,dan membawakan kabar untukmu tentangperbekalan yang kosong.لَقَدْ غَرَسُوْا حَتَّى أَكَلْناَ وَإِنَّناَ ۞ لَنَغْرَسُوْا حَتَّى يَأْكُلَ النَّاسُ بَعْدَنَاPara pendahulu telah menanam sehingga kita memakan buahnya.Sekarang kita juga menanam agar generasimendatang memakan hasilnya.إِذَا فَاتَنِيْ يَوْمٌ وَلَمْ أَصْطَنِعْ يَدًا ۞ وَلَمْ أَكْتَسِبْ عِلْماً فَمَاذَاكَ مِنْ عُمْرِيْTatkala waktuku habis tanpa karya dan pengetahuan, lantas apa makna umurku ini?